Dalam praktik ini, nantinya Anda akan banyak menemui istilah teknis yang harus dipahami, Oleh karena itu, baca dan pelajarilah istilah dan penjelasan yang terkait dengan program pembelajaran keaksaraan fungsional berikut :
Warga Belajar (WB) adalah orang yang akan anda bimbing hingga memiliki kompetensi keaksaraan dasar fungsional.
Kelompok Belajar (Pokjar) adalah tempat dimana Anda dan para warga belajar melakukan aktivitas pembelajaran keaksaraan fungsional.
Tutor adalah seseorang yang sudah mendapatkan kewenangan dari sub Dinas PLS untuk melakukan pembimbingan para warga belajar untuk melakukan aktivitas pembelajaran keaksaraan fungsional.
Instruktur adalah panggilan untuk tutor mata kuliah pendidikan masyarakat.
Kelompok Mahasiswa (Pokma) adalah istilah untuk tempat dimana Anda sebagai mahasiswa yang diwajibkan mengikuti praktik pembelajaran keaksaraan fungsional melakukan kegiatan tutorial tatap muka mata kuliah pendidikan masyarakat.
Supervisor adalah petugas sub Dinas PLS yang sewaktu-waktu dapat datang mensupervisi mahasiswa yang sedang melakukan bimbingan warga belajar di pokjar.
Selanjutnya ada beberapa kiat yang dapat membantu Anda agar dapat berhasil dalam praktik pembelajaran keaksraan fungsional, yaitu sebagai berikut :
- Sedapat mungkin Anda mengikuti keinginan para warga belajar untuk melakukan kegiatan pembelajaran keaksaraan fungsional. Cobalah untuk bernegosiasi dan melakukan kesepakatan bersama yang dirasa nyaman dan sesuai untuk warga belajar, bukan sesuai dan nyaman untuk Anda. Dapat saja tempatnya berpindah-pindah, misalnya di gubuk sawah, diselasar rumah atau dihari lain. Selanjutnya ruangan yang digunakan pun tidak harus selalu diatur, justru Anda sebagai tutor harus menciptakan suasana akrab dan informal dengan mereka.
- Ubahlah gaya Anda yang menggurui saat Anda membimbing dengan warga belajar. Bayangkan Anda sedang menceritakan atau memberikan informasi yang belum dimiliki oleh rekan sejawat Anda sehingga gaya berkomunikasi yang digunakan untuk membimbing warga belajar tidaklah formal. Sedapat mungkin, gunakan kejadian-kejadian yang aktual yang sering terjadi disekitar warga belajar sebagai materi pembelajaran yang dapat dibungkus dalam bentuk kasus dan pemecahannya.
- Apabila Anda memiliki keterampilan tertentu diluar profesi Anda sebagai guru, misalkan kerajinan tangan atau bercocok tanam, sedapat mungkin gunakan pengetahuan Anda tersebut untuk memberikan tambahan pengetahuan praktis kepada warga belajar.
- Apabila Anda sedang membimbing warga belajar, gunakanlah pakaian sehari-hari (bukan pakaian formal).
- Anda harus mencermati karakteristik masing-masing warga belajar yang Anda bimbing. Apabila ada warga belajar yang memiliki potensi dalam hal apapun, Anda dapat meminta bantuannya untuk membuat pembelajaran keaksaraan fungsional berhasil. Misalnya, ada salah satu warga belajar yang meskipun belum dapat membaca, tetapi sudah terlihat mempunyai ciri-ciri orang yang kreatif, berani mengemukakan pendapat maka ajaklah warga belajar tersebut untuk bersama-sama membantu Anda membimbing warga belajar lainnya.
Sumber : Hatimah, Ilhat dan Sadri . 2007 . Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan . Jakarta : Universitas Terbuka