Laman

Senin, 30 September 2013

Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah

Alasan terselenggaranya PLS dari segi kesejahteraan, tidak bisa lepas dari lima aspek yaitu:

1.  Aspek Pelestarian Budaya

Pendidikan yang pertama dan utama adalah pendidikan yang terjadi dan berlangsung di lingkungan keluarga dimana (melalui berbagai perintah, tindakan dan perkataan) ayah dan ibunya bertindak sebagai pendidik. Dengan demikian pendidikan luar sekolah pada permulaan kehadirannya sangat dipengaruhi oleh pendidikan atau kegiatan yang berlangsung di dalam keluarga. Di dalam keluarga terjadi interaksi antara orang tua dengan anak, atau antar anak dengan anak. Pola-pola transmisi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai dan kebiasaan melalui asuhan, suruhan, larangan dan pembimbingan. 
Pada dasarnya semua bentuk kegiatan yang berlangsung di lingkungan keluarga dilakukan untuk melestarikan dan mewariskan kebudayaan seacar turun temurun. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan praktis di masyarakat dan untuk meneruskan warisan budaya yang meliputi kemampuan, cara kerja dan tekhnologi yang dimiliki oleh masyarakat dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Jadi dalam keluarga pun sebenarnya telah terjadi proses-proses pendidikan, walaupun system yang berlaku berbeda dengan system pendidikan sekolah. Kegiatan belajar-membelajarkannya yang asli inilah yang termasuk ke dalam kategori pendidikan tradisional yang kemudian menjadi pendidikan luar sekolah.
2. Aspek Teoritis

Salah satu dasar pijakan teoritis keberadaan PLS adalah teori yang diketengahkan Philip H. Cooms (1973:10) tidak satupun lembaga pendidikan: formal, informal maupun nonformal yang mampu secara sendiri-sendiri memenuhi semua kebutuhan belajar minimum yang esensial. Atas dasar teori di atas dapat dikemukakan bahwa, keberadaan pendidikan tidak hanya penting bagi segelintir masyarakat tapi mutlak diperlukan keberadaannya bagi masyarakat  lemah (yang tidak mampu memasukkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan sekolah) dalam upaya pemerataan kesempatan belajar, meningkatkan kualitas hasil belajar dan mencapai tujuan pembelajaran yaitu mencerdaskan kehidupan bengsa.
Uraian di atas cukup untuk dijadikan gambaran bahwa PLS merupakan lembaga pendidikan yang berorientasi kepada bagaimana menempatkan kedudukan, harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang memiliki kemauan, harapan, cita-cita dan akal pikiran.

3.  Dasar Pijakan

Ada tiga dasar pijakan bagi PLS sehingga memperoleh legistimilasi dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yaitu: UUD 1945, Undang-undang RI Nomor 2 tahun 1989 dan peraturan pemerintah RI No. 73 tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah. Melalui ketiga dasar di atas dapat dikemukakan bahwa, PLS adalah kumpulan individu yang menghimpun dari dalam kelompok dan memiliki ikatan satu sama lain untuk mengikuti program pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah dalam rangka mencapai tujuan belajar. Adapun bentuk-bentuk satuan PLS, sebagaimana diundangkan di dalam UUSPN tahun 1989 pasal 9:3 meliputi: pendidikan keluarga, kelompok belajat, kursus dan satuan pendidikan sejenis. Satuan PLS sejenis dapat dibentuk kelompok bermain, penitipan anak, padepokan persilatan dan pondok pesantren tradisional.

4.  Aspek Kebutuhan Terhadap Pendidikan

Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan tidak hanya pada masyarakat daerah pedesaan juga semakin meluas. Kesadaran ini timbul terutama karena perkembangan ekonomi, kemajuan iptek dan perkembangan politik. Kesadaran juga tumbuh pada seseorang yang merasa tertekan akibat kebodohan, keterbelakangan atau kekalahan dari kompetensi pergaulan dunia yang menghendaki suatu keterampilan dan keahlian tertentu. Atas dasar kesadaran dan kebutuhan inilah sehingga terwujudlah bentuk-bentuk kegiatan kependidikan baik yang bersifat persekolahan ataupun di luar persekolahan.  
5. Keterbatasan Lembaga Pendidikan Sekolah (Formal)

 Lembaga pendidikan sekolah yang jumlahnya semakin banyak bersifat formal atau resmi yang dibatasi oleh ruang dan waktu serta kurikulum yang baku dan kaku serta berbagai keterbatasan lainnya. Sehingga tidak semua lembaga pendidikan sekolah yang ada di daerah terpencilpun yang mampu memenuhi semua harapan masyarakat setempat, apalagi memenuhi semua harapan masyarakat daerah lain. Akibat dari kekurangan atau keterbatasan itulah yang memungkinkan suatu kegiatan kependidikan yang bersifat informal atau nonformal diselenggarakan, sehingga melalui kedua  bentuk pendidikan itu kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
 
sumber :  http://www.hidayatjayagiri.net/2012/10/penyelenggaraan-pendidikan-luar-sekolah.html

Selasa, 24 September 2013

Wadah Kegiatan Pendidikan Luar Sekolah

Nah kawan2... mau tau gak PLS itu wadahnya mana saja sich??? Apa aja ya???
Penasaran??? Baca nih artikelnya ya....

Wadah Kegiatan Pendidikan Luar Sekolah
1) Kursus 
    Suatu lembaga kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu dan sistem pengajaran dapat berubah ceramah, diskusi, latihan, praktek dan pada akhir kursus ada evaluasi untuk menentukan keberhasilan dalam bentuk STTB.
2) Kelompok Belajar
    Lembaga kegiatan belajar yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu tergantung pada kebutuhan warga belajar.
3) Pusat Pemagangan
    Suatu lembaga kegiatan belajar mengajar yang merupakan pusat kegiatan kerja atau bengkel sehingga peserta didik dapat belajar dan bekerja. Dalam hal ini ada 2 macam :
    a) Apprenti Peship
        Peserta didik belum memiliki bekal keterampilan tertentu sehingga ia belajar sesuatu keterampilan dan kemudian memanfaatkan keterampilan tersebut untuk bermata pencaharian.
    b) Internaship
        Peserta didik telah memiliki keterampilan tertentu sehingga mereka sebenarnya bekerja-belajar da oleh karena itu mereka mengetahui bagaimana bermata pencaharaian.
4) Pusat Kegiatan Belajar
    PKB terdapat didalam masyarakat luas dan pada lembaga-lembaga demikian para peserta dapat memperoleh proses belajar-mengajar sesuai yang mereka inginkan.
5) Keluarga
    Lembaga pertama dan utama yang dialami oleh seseorang dimana proses belajar yang terjadi tidak berstruktur dan pelaksanaannya tidak terikat waktu.
6) Belajar Sendiri
    Setiap individu dapat belajar sendiri dimanapun dan kapanpun melalui buku-buku bacaan ilmiah, modul, buku paket belajar dan sebagainya.
7) Kegiatan-kegiatan yang lain
    Seringkali terdapat wadah lain yang kegiatannya dapat menunjang kegiatan Pendidikan Luar Sekolah meliputi penyuluhan, seminar, dakwah, lokakarya, diskusi panel dan sebagainya.

Gimana... ga bingung2 lagi kan sekarang kegiatan PLS ada dimana aja??? Jadi makin paham bukan???
So, this good choice 4 U..... and you know about it. Thank you all and say "HIDUP PLS!!!"

Rabu, 11 September 2013

Ciri-Ciri Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan Luar Sekolah mempunyai ciri-ciri:
  1. Beberapa bentuk pendidikan luar sekolah yang berbeda ditandai untuk mencapai bermacam-macam tujuan.
  2. Keterbatasan adalah suatu perlombaan antara beberapa PLS yang dipandang sebagai pendidikan formal dari PLS sebagai pelengkap bentuk-bentuk pendidikan formal.
  3. Tanggung jawab penyelenggaraan lembaga Pendidikan Luar Sekolah dibagi oleh pengawas umum/masyarakat, pengawasan pribadi atau kombinasi keduanya.
  4. Beberapa lembaga Pendidikan Luar Sekolah didisiplinkan secara ketat terhadap waktu pengajaran, teknologi modern, kelengkapan dan buku-buku bacaan.
  5. Metode pengajaran juga bermacam-macam dari tatap muka dan kelompok-kelompok belajar sampai penggunaan audio televisi, unit latihan keliling, demonstrasi, kursus-kursus korespondensi, alat-alatbantu visual.
  6. Penekanan pada penyebaran program teori dan praktek secara relatif daripada Pendidikan Luar Sekolah.
  7. Tidak seperti pendidikan formal, tingkat sistem Pendidikan Luar Sekolah terbatas yang diberikan kredensial.
  8. Guru-guru mungkin dilatih secara khusus untuk tugas tertentu atau hanya mempunyai kualifikasi professional dimana tidak termasuk identitas guru.
  9. Pencatatan tentang pemasukan murid, guru dan kredensial pimpinan, kesuksessan latihan, membawa akibat peningkatan produksi ekonomi, peningkatan kesejahteraan dan pendapatan negara.
  10. Pemantapan bentuk pendidikan luar sekolah mempunyai dampak pada produksi ekonomi dan perubahan sosial dalam waktu singkat daripada kasus pendidikan formal sekolah.
  11. Sebagian besar program pendidikan luar sekolah dilaksanakan oleh remaja dan orang-orang dewasa secara terbatas pada kehidupan dan pekerjaan.
  12. Karena secara digunakan, Pendidikan Luar Sekolah membuat lengkapnya pembangunan nasional. Perannya mencakup pengetahuan, keterampilan, dan pengaruh pada nilai-nilai program.

Asal usul Pendidikan Luar Sekolah

Berikut saya tampilan asal usul Pendidikan Luar Sekolah alias PLS. Check it out!

1. Pengaruh Pendidikan Informal
    Pada waktu permulaan kehadirannya, PLS itu dipengaruhi oleh pendidikan informal, yaitu kegiatan yang terutama berlangsung dalam keluarga. Didalam keluarga inilaj terjadi interaksi antar orang tua, orang tua dengan anak, serta anak dengan anak. Pola-pola transimisi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai dan kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya pada umumnya terjadi melalui asuhan, suruhan, larangan, dan bimbingan. Pada dasarnya kegiatan tersebut menjadi akar tumbuhnya perbuatan mendidik yang dikenal dewasa ini.

2. Pengaruh Tradisi Masyarakat 
    Dalam masyarakat terdapat tradisi dan adat istiadat yang mendorong penduduk untuk belajar, berusaha dan bekerjasama atas dasar nilai-nilai budaya dan moral yang dianut oleh masyarakat itu.

3. Pengaruh Agama
    Kehadiran agama dalam kehidupan masyarakat lebih melandasi lagi perkembangan PLS. Belajar membaca kitab suci, kaidah-kaidah agama, tata cara sembahyang, yang pada umumnya dilakukan di tempat-tempat peribadatan, merupakan kegiatan belajar mengajar yang mendasari situasi PLS. Dalam perkembangan selanjutnya, agama memberikan motivasi kepada masyarakat bahwa belajar itu merupakan kewajiban setiap pemeluk agama, dan kegiatan belajar dilakukan didalam dan terhadap lingkungan kehidupannya.
        
Demikian asal usul PLS yang telah saya paparkan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentang PLS. HIDUP PLS!

Selasa, 10 September 2013

HIMA PLS Cup 2013

Acara HIMA PLS Cup yang dilaksanakan tanggal 2-4Mei 2013 dalam rangka menperingati Hari Pendidikan Nasional berlangsung seru. Perwakilan dari masing-masing SMA menunjukkan kebolehannya. Akhirnya dimenangkan oleh SMA 4 Samarinda dan piala serta uang pembinaan diserahkan oleh salah satu dosen PLS, Drs. Makmun S.Ag, M.Ag.

Walau sedikit telat yah.... tapi semoga senang melihatnya. Kalo mau lihat lebih banyak, kunjungi http://www.facebook.com/pages/HIMA-PLS-Universitas-Mulawarman/
Salam PLS! Loyalitas Menuju Perubahan.....



Wawasan Pendidikan Luar Sekolah

Banyak orang bertanya-tanya, apa sih itu PLS??? Kuliah jurusan apa itu dek?? Lulus dari situ kerja dimana? Seringkali orang-orang belum memahami apa artinya PLS, padahal potensi PLS sangat besar dan jangkauannya sangat luas. Sebelum menduga-duga ga jelas dan bingung2 gitu, mending baca dulu neh artikel berikut ini :

Wawasan Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan Nasional memiliki 2 subsistem pendidikan, yaitu pendidikan sekolah (in-school education) dan pendidikan luar sekolah (out-of school education). Menurut sifatnya, subsistem pertama disebut pendidikan disebut pendidikan formal sedangkan pendidikan luar sekolah mencakup pendidikan nonformal dan informal.

Pendidikan dalam arti umum sebagai komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang disusun untuk menumbuhkan kegiatan belajar. Pendidikan luar sekolah dan pendidikan sekolah dapat dibedakan dengan menggunakan ciri-ciri tentang ada atau tidaknya kesenjangan dari setiap pihak yang berkomunikasi, yaitu antara pendidik dengan peserta didik. Pendidikan luar sekolah meliputi komunikasi terorganisasi yang disengaja oleh kedua pihak atau karena kesenjangan dari salah satu pihak.

Didalam UUD RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bagian Kelima Pendidikan Nonformal Pasal 26 diesebutkan:
  1. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
  2. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional.
  3. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendididkan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
  4. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim serta satuan pendidikan yang sejenis.
  5. Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
  6. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
  7. Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan nonformal sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4, ayat 5, dan ayat 6 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Sedangkan Bagian Keenam Pendidikan Informal Pasal 27 disebutkan:
  1. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
  2. Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai standar nasional pendidikan.
  3. Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Nah, sekarang lebih paham kan orientasi PLS itu kemana??? Jangan ragu lagi dech, kalo kita niat apapun itu pasti ada hasilnya. Banyak peluang yang ditawarkan PLS, so tunggu apa lagi??? HIDUP PLS!!!

Kawan2 PLS angkatan 2012

Kawan2 PLS angkatan 2012
Salam dari mahasiswa PLS 2012

PLS Angkatan 2012 Kece Banget...

PLS Angkatan 2012 Kece Banget...
Silahkan nilai sendiri dah :)

Kunjungan HIMA PLS ke BEM FKIP Unmul

Kunjungan HIMA PLS ke BEM FKIP Unmul
Kunjungan yang mempererat tali silahturahmi antara BEM FKIP Unmul dengan HIMA PLS Unmul

Pertemuan HIMA PLS dengan HMPKN

Pertemuan HIMA PLS dengan HMPKN
Pertemuan singkat untuk mempererat tali silahturahmi dengan hima lainnya.

Kunjungan Perwakilan Angkatan 2010 ke Universitas Negeri Malang

Kunjungan Perwakilan Angkatan 2010 ke Universitas Negeri Malang
Kunjungan dalam rangka Seminar KKNI PLS oleh Universitas Negeri Malang