Pendidikan luar sekolah dirancang
untuk memberikan ilmu dan pengetahuan kepada seseorang sehingga orang tersebut
memperoleh keterampilan dan pengalaman yang dapat digunakan untuk meningkatkan
taraf hidup.
Tujuan
pendidikan luar sekolah
· Melayani masyarakat agar dapat tumbuh dan berkembang
sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupannya.
· Membina masyarakat agar memiliki skill dan
pengetahuan sehingga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau
mendapatkan pekerjaan yang layak
Secara
umum ada lima pendidikan luar sekolah
· Pendidikan Umum :
Pendidikan ini mengutamakan keterampilan dan sikap seseorang dalam bidang
tertentu.
· Pendidikan Keagamaan
: Pendidikan ini berfokus pada kegiatan keagamaan sehingga seseorang dapat
menjalankan perannya di bidang tersebut.
· Pendidikan Jabatan kerja
: Pendidikan ini meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap seseorang
sehingga dapat memenuhi persyaratan suatu pekerjaan.
· Pendidikan Kedinasan
: Pendidikan ini berhubungan dengan kedinasan pada suatu lembaga tertentu.
· Pendidikan Untuk
Mencapai Pekerjaan yang Diinginkan : Pendidikan ini mempersiapkan seseorang
untuk bekerja pada suatu bidang pekerjaan khusus.
Pendidikan luar sekolah sudah ada
sejak lama dalam peradaban manusia. Pendidikan luar sekolah telah menyatu dalam
kehidupan manusia, bahkan sebelum muncul sekolah konvensional. Pendidikan yang
pertama muncul adalah pendidikan di lingkungan keluarga, dimana ayah dan ibu
sebagai guru ajar. Interaksi antara anak dengan llingkungan sekitar juga
berperan penting. Sistem pada pendidikan luar sekolah berbeda dengan sistem
sekolah konvensional. Sistem pendidikan luar sekolah ditekankan pada pemberian
kemampuan dan skill pada suatu bidang tertentu.
Pada pendidikan luar sekolah
tidak ada prosedur-prosedur yang rumit dan kaku. Meskipun begitu pendidikan
luar sekolah dipandang cocok untuk dipadukan dengan sistem sekolah konvensional
sehingga setiap orang dapat meningkatkan taraf hidupnya. Masyarakat Indonesia
cenderung lebih memilih sekolah konvensional, karena paradigma masyarakat
Indonesia yang menganggap sistem pendidikan luar sekolah tidak lebih baik dari
sistem pendidikan konvensional. Pada dasarnya semua pendidikan itu wajib
diperoleh seluruh lapisan masyarakat, baik itu pendidikan dari sekolah
konvensional maupun dari pendidikan luar sekolah.