Hey kawan2.... HIMA PLS kembali mengadakan kunjungan ke PAUD Anissa loh di kampus Banggeris belakang kelas BK. Kunjungan diadakan Selasa, 10 Desember 2013. Meskipun telat kasih infonya.... hehehe...baru update. Kunjungan kali ini membahas sistem pengelolaan PAUD, yakni manajemen pengelolaan, peserta didik dan materi pembelajarannya. Serta kegiatan belajar-mengajarnya loh...
Rupanya nih, salah satu pengajar PAUD bercerita alasan orang tua memasukan anaknya bersekolah PAUD beragam, mulai dari sadar akan pentingnya pendidikan usia dini, cerita dari mulut-mulut mengenai keberhasilan anaknya belajar setelah mengikuti PAUD, atau supaya bila masuk sekolah formal (SD) anak akan terbiasa dengan sistem pelajaran dan lingkungan sekolahnya. Semua itu dari keinginan orang tua dan minat anak untuk mengikuti PAUD. PAUD membantu anak-anak agar mengenal pendidikan, baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga kedepannya anak-anak tumbuh baik dan sesuai dengan perkembangannya.
Berikut dokumentasi kegiatan kunjungan HIMA PLS. Check it out !!!
Gambar 1 : Pengajar PAUD Anissa
Gambar 2 : Kawan2 HIMA PLS memberikan pertanyaan seputar manajemen PAUD
Gambar 3 : Foto bersama kawan2 HIMA PLS dengan pengajar PAUD
Sekian dan terimakasih ya..... Salam PLS!!!
written by : Cheon_Na
Kumpulan informasi tentang Pendidikan Luar Sekolah FKIP Universitas Mulawarman dan segala aktivitasnya.
Senin, 20 Januari 2014
Implikasi Asas Pendidikan Seumur Hidup
Ananda W.P Guruge dalam karangan diatas dalam garis besarnya dapat dikelompokkan dalam 6 kategori :
1. Pendidikan Baca Tulis Fungsional
Program ini tidak saja penting bagi pendidikan seumur hidup karena relevansinya dengan kondisi yang ada pada negara-negara berkembang karena masih banyaknya penduduk yang buta huruf, melainkan juga sangat penting ditinjau dari implementasinya. Sebab itu realisasi baca tulis fungsional harus memuat 2 hal :
a) memberikan kecakapan membaca-menulis-menghitung yang fungsional bagi peserta didik
b) menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang dimilikinya
2. Pendidikan Vokasional
Pendidikan ini tidak boleh dipandang sekali jadi lantas selesai dan kemajuan teknologi tentang otomasi dan makin meluasnya industrialisasi menuntut pendidikan vokasional ini terus-menerus.
3. Pendidikan Profesional
Dalam tiap-tiap profesi hendaknya tercipta built-in mechanism yang memungkinkan golongan profesional selalu mengikuti perubahan dan kemajuan dalam metode, perlengkapan, teknologi dan sikap profesionalnya.
4. Pendidikan Kearah Perubahan dan Pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dan berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan merupakan konsekuensi penting daripada asas pendidikan seumur hidup.
5. Pendidikan Kewargaan Negara dan Kedewasaan Politik
Tidak saja bagi warga negara biasa, melainkan para pemimpin masyarakat pun sangat membutuhkan pendidikan kewargaan negara dan kedewasaan politik dan untuk itu, program pendidikan kewarga negara dan kedewasaan politik merupakan bagian penting dari pendidikan seumur hidup.
6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Luang
Spesialisasi yang berlebihan dalam masyarakat bahkan dimulai pada usia muda dalam pendidikan formal membuat manusia menjadi berpandangan sempit pada bidangnya sendiri, buta kekayaan nilai-nilai kultural yang terkandung pada warisan budaya masyarakatnya, sebab itu pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang secara kultural dan konstruktif merupakan bagian penting dari pendidikan seumur hiup.
Mengenai implikasi konsep ini pada sasaran pendidikan, Ananda W.P Guruge membagi dalam 6 kategori :
a) Para Buruh dan Petani
Mereka dengan pendidikan yang sangat rendah atau bahkan tanpa pendidikan sama sekali merupakan golongan terbesar penduduk di negara berkembang. Cara hidup tradisional merupakan hambatan psikologik bagi pembangunan dan bagi golongan ini program pendidikan baru mempunyai arti apabila :
- Menolong meningkatkan produktivitas mereka, baik hal itu dicapai melalui pengajaran keterampilan-keterampilan baru melalu metode-metode bertani yang baru yang memungkinkan untuk memperbaiki kehidupan mereka.
- Mendidik mereka agar memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan sebagai kepala keluarga, sehingga menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.
- Memberikan jalan bagi mereka untuk dapat mengisi waktu senggangnya dengan kegiatan-kegiatan yang lebih produktif dan menyenangkan.
b) Golongan Remaja yang Terganggu Pendidikan Sekolahnya
Golongan ini menganggur karena tidak mendapat pendidikan keterampilan atau unser-employed karenna kurang bakat dan kemampuan, memerlukan pendidikan vokasional, mereka perlu diberikan pendidikan kultural dan kegiatan kreatif dari pendidikan yang bersifat remedial, sebab itu program yang diberikan harus menarik, merangsang dan relevan dengan kebutuhan hidupnya.
c) Para Pekerja yang Berketerampilan
Mereka memerlukan program pendidikan kewargaan negara dan pendidikan untuk meningkatkan waktu senggang secara produktif, namun golongan ini memerlukan program khusus dan harus mengandung 2 maksud :
- Harus menyelamatkan mereka dari bahaya keusangan pengetahuan dan otomasi kepada mereka perlu diberikan latihan-latihan kembali untuk mendapat keterampilan baru
- Harus membuka jalan untuk naik jenjang dalam rangka promosi kedudukan yang lebih baik.
d) Golongan Technicians dan Professionals
Program pendidikan seumur hidup terlebih besar peranannya bagi golongan ini. Mereka umumnya menduduki posisi penting dalam masyarakat. Agar mereka tetap berperan dalam masyarakat, maka harus senantiasa memperbaharui dan menambah pengetahuan dan keterampilannya.
e) Para Pemimpin dalam Masyarakat
Para pemimpin perlu selalu memperbaiki sikap dan ide-idenya agar mereka dapat tetap berfungsi memimpin masyarakat sesuai dengan gerak kemajuan dan pembangunan.
f) Golongan Anggita Masyarakat yang Sudah Tua
Dengan bertambahnya panjang usia rata-rata manusia dan kesehatan pun lebih baik, maka jumlah anggota masyarakat yang lanjut usia semakin besar, dan mereka memerlukan pendidikan seumur hidup untuk mendapatkan kesempatan yang sangat berharga karena belum pernah memperoleh pada waktu muda.
1. Pendidikan Baca Tulis Fungsional
Program ini tidak saja penting bagi pendidikan seumur hidup karena relevansinya dengan kondisi yang ada pada negara-negara berkembang karena masih banyaknya penduduk yang buta huruf, melainkan juga sangat penting ditinjau dari implementasinya. Sebab itu realisasi baca tulis fungsional harus memuat 2 hal :
a) memberikan kecakapan membaca-menulis-menghitung yang fungsional bagi peserta didik
b) menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang dimilikinya
2. Pendidikan Vokasional
Pendidikan ini tidak boleh dipandang sekali jadi lantas selesai dan kemajuan teknologi tentang otomasi dan makin meluasnya industrialisasi menuntut pendidikan vokasional ini terus-menerus.
3. Pendidikan Profesional
Dalam tiap-tiap profesi hendaknya tercipta built-in mechanism yang memungkinkan golongan profesional selalu mengikuti perubahan dan kemajuan dalam metode, perlengkapan, teknologi dan sikap profesionalnya.
4. Pendidikan Kearah Perubahan dan Pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dan berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan merupakan konsekuensi penting daripada asas pendidikan seumur hidup.
5. Pendidikan Kewargaan Negara dan Kedewasaan Politik
Tidak saja bagi warga negara biasa, melainkan para pemimpin masyarakat pun sangat membutuhkan pendidikan kewargaan negara dan kedewasaan politik dan untuk itu, program pendidikan kewarga negara dan kedewasaan politik merupakan bagian penting dari pendidikan seumur hidup.
6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Luang
Spesialisasi yang berlebihan dalam masyarakat bahkan dimulai pada usia muda dalam pendidikan formal membuat manusia menjadi berpandangan sempit pada bidangnya sendiri, buta kekayaan nilai-nilai kultural yang terkandung pada warisan budaya masyarakatnya, sebab itu pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang secara kultural dan konstruktif merupakan bagian penting dari pendidikan seumur hiup.
Mengenai implikasi konsep ini pada sasaran pendidikan, Ananda W.P Guruge membagi dalam 6 kategori :
a) Para Buruh dan Petani
Mereka dengan pendidikan yang sangat rendah atau bahkan tanpa pendidikan sama sekali merupakan golongan terbesar penduduk di negara berkembang. Cara hidup tradisional merupakan hambatan psikologik bagi pembangunan dan bagi golongan ini program pendidikan baru mempunyai arti apabila :
- Menolong meningkatkan produktivitas mereka, baik hal itu dicapai melalui pengajaran keterampilan-keterampilan baru melalu metode-metode bertani yang baru yang memungkinkan untuk memperbaiki kehidupan mereka.
- Mendidik mereka agar memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan sebagai kepala keluarga, sehingga menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.
- Memberikan jalan bagi mereka untuk dapat mengisi waktu senggangnya dengan kegiatan-kegiatan yang lebih produktif dan menyenangkan.
b) Golongan Remaja yang Terganggu Pendidikan Sekolahnya
Golongan ini menganggur karena tidak mendapat pendidikan keterampilan atau unser-employed karenna kurang bakat dan kemampuan, memerlukan pendidikan vokasional, mereka perlu diberikan pendidikan kultural dan kegiatan kreatif dari pendidikan yang bersifat remedial, sebab itu program yang diberikan harus menarik, merangsang dan relevan dengan kebutuhan hidupnya.
c) Para Pekerja yang Berketerampilan
Mereka memerlukan program pendidikan kewargaan negara dan pendidikan untuk meningkatkan waktu senggang secara produktif, namun golongan ini memerlukan program khusus dan harus mengandung 2 maksud :
- Harus menyelamatkan mereka dari bahaya keusangan pengetahuan dan otomasi kepada mereka perlu diberikan latihan-latihan kembali untuk mendapat keterampilan baru
- Harus membuka jalan untuk naik jenjang dalam rangka promosi kedudukan yang lebih baik.
d) Golongan Technicians dan Professionals
Program pendidikan seumur hidup terlebih besar peranannya bagi golongan ini. Mereka umumnya menduduki posisi penting dalam masyarakat. Agar mereka tetap berperan dalam masyarakat, maka harus senantiasa memperbaharui dan menambah pengetahuan dan keterampilannya.
e) Para Pemimpin dalam Masyarakat
Para pemimpin perlu selalu memperbaiki sikap dan ide-idenya agar mereka dapat tetap berfungsi memimpin masyarakat sesuai dengan gerak kemajuan dan pembangunan.
f) Golongan Anggita Masyarakat yang Sudah Tua
Dengan bertambahnya panjang usia rata-rata manusia dan kesehatan pun lebih baik, maka jumlah anggota masyarakat yang lanjut usia semakin besar, dan mereka memerlukan pendidikan seumur hidup untuk mendapatkan kesempatan yang sangat berharga karena belum pernah memperoleh pada waktu muda.
Langganan:
Postingan (Atom)