Laman

Jumat, 13 Desember 2013

Komik O.S.E Episode 2

Hai kawan2.... Apa kabar??
Nah ga sabar kan nunggu komik O.S.E episode 2 kan?? Ini dia dengan judul Sasaran PLS yang dijamin kalian nih makin tau soal PLS dan bagaimana aksi Sherin kali ini?? Baca yuks....



Ini dia yang ditunggu2... baca ya guys.... :) Coment, Like, and Share pelase...






Thank you.... :)

Selasa, 19 November 2013

Latar Belakang, Pengertian, dan Tujuan Taman Baca Masyarakat (TBM)

Dengan mengacu pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4), tercantum bahwa satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Dalam kaitan dengan TBM, hal mendasar yang harus Anda ketahui adalah latar belakang, pengertian, dan tujuan yang akan dicapai melalui TBM.

1. Latar Belakang
    Program TBM dimulai sejak tahun 1992/1993. Kehadirannya merupakan pembaharuan dari Taman Pustaka Rakyat (TPR) yang didirikan oleh Pendidikan Masyarakat pada tahun 1950-an. Program TBM ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan TBM sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat. Dengan demikian, sebagai sarjana yang diharapkan menjadi pembina dalam kegiatan pemberantasan buta aksara.

2. Pengertian
    TBM merupakan sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan kemampuan membaca dan belajar. Selain itu, TBM juga merupakan tempat yang digunakan sebagai tempat mendapatkan informasi bagi masyarakat, khususnya yang bersumber dari bahan pustaka. Bahan pustaka itu sendiri merupakan semua jenis bahan bacaan dalam berbagai bentuk media.
    Karena pentingnya TBM ini, diperlukan seorang pengelola, dan mereka yang menjadi pengelola adalah yang memiliki dedikasi dan kemampuan teknis dalam mengelola dan melaksanakan layanan kepustakaan kepada masyarakat. Dengan kata lain, seorang pengelola TBM adalah orang yang benar-benar memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam memberikan layanan pustaka.

3. Tujuan
    Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan TBM ini adalah membangkitkan dan meningkatkan minat baca sehingga terciptanya masyarakat yang cerdas, menjadi sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat, dan mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam rangka pemberantasan buta aksara sehingga mereka yang telah "melek huruf" tidak menjadi buta aksara lagi.

Kamis, 07 November 2013

Komik O. S. E episode 1

Hai Guys... Akhirnya rilis juga komik yang dinanti-nantikan. Komik O. S. E rilis dengan episode 1 yang berjudul "PLS : Bisa Dimana Ya???" yang dijamin lucu dan menambah pengetahuan soal PLS loh...
Penasaran dengan aksi Sherin yang kocak dan kepo bangets dan Ocha yang pintar dan cantik hanya di komik O. S. E. Selamat membaca ya kawan2.... Salam PLS!


And this is episode 1 of O. S. E comic.... Let's watch now!!!



  

Silahkan like, komen atau share ya kawan!!! Terimakasih sudah membaca.....

written by Cheon_Na



Selasa, 22 Oktober 2013

Seberapa Penting PLS????



Pendidikan luar sekolah dirancang untuk memberikan ilmu dan pengetahuan kepada seseorang sehingga orang tersebut memperoleh keterampilan dan pengalaman yang dapat digunakan untuk meningkatkan taraf hidup.

Tujuan pendidikan luar sekolah
·  Melayani masyarakat agar dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupannya.
·   Membina masyarakat agar memiliki skill dan pengetahuan sehingga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau mendapatkan pekerjaan yang layak

Secara umum ada lima pendidikan luar sekolah
·     Pendidikan Umum : Pendidikan ini mengutamakan keterampilan dan sikap seseorang dalam bidang tertentu.
·   Pendidikan Keagamaan : Pendidikan ini berfokus pada kegiatan keagamaan sehingga seseorang dapat menjalankan perannya di bidang tersebut.
·   Pendidikan Jabatan kerja : Pendidikan ini meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap seseorang sehingga dapat memenuhi persyaratan suatu pekerjaan.
·      Pendidikan Kedinasan : Pendidikan ini berhubungan dengan kedinasan pada suatu lembaga tertentu.
·  Pendidikan Untuk Mencapai Pekerjaan yang Diinginkan : Pendidikan ini mempersiapkan seseorang untuk bekerja pada suatu bidang pekerjaan khusus.

Pendidikan luar sekolah sudah ada sejak lama dalam peradaban manusia. Pendidikan luar sekolah telah menyatu dalam kehidupan manusia, bahkan sebelum muncul sekolah konvensional. Pendidikan yang pertama muncul adalah pendidikan di lingkungan keluarga, dimana ayah dan ibu sebagai guru ajar. Interaksi antara anak dengan llingkungan sekitar juga berperan penting. Sistem pada pendidikan luar sekolah berbeda dengan sistem sekolah konvensional. Sistem pendidikan luar sekolah ditekankan pada pemberian kemampuan dan skill pada suatu bidang tertentu.

Pada pendidikan luar sekolah tidak ada prosedur-prosedur yang rumit dan kaku. Meskipun begitu pendidikan luar sekolah dipandang cocok untuk dipadukan dengan sistem sekolah konvensional sehingga setiap orang dapat meningkatkan taraf hidupnya. Masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih sekolah konvensional, karena paradigma masyarakat Indonesia yang menganggap sistem pendidikan luar sekolah tidak lebih baik dari sistem pendidikan konvensional. Pada dasarnya semua pendidikan itu wajib diperoleh seluruh lapisan masyarakat, baik itu pendidikan dari sekolah konvensional maupun dari pendidikan luar sekolah.

Jumat, 18 Oktober 2013

Dokumentasi Acara Masak-Masak HIMA PLS Tahun 2013



Hmmm..... kali ini guys kami akan tampilkan dokumentasi acara masak2 sekaligus makan2 segenap pengurus HIMA PLS Tahun 2013 pada tanggal 17 Oktober 2013 dari jam 10.00 s/d 14.00 di sekretariat HIMA PLS. Acara masak-masak ini dalam rangka hari raya Idul Adha nih, karena kami dapat daging kurban dari BEM FKIP. Walaupun yang datang cuma sebagian nih, tetep acaranya berjalan lancar. Kaum perempuan mempertunjukkan kemampuan memasaknya, sementara yang lain sibuk menyiapkan nasi dan bumbu lainnya. Alhasil, daging sapi 1 kg menjadi semur daging sewajan yang enak dan mantap. Semuanya langsung lahap memakannya dan kenyang, lalu kami membersihkan peralatan dan menyusun alat2 masak.
Demikian cerita singkat dari kami, foto dokumentasi acara kami bisa dilihat disini. Terimakasih ya kawan.... salam PLS!

*) Gambar 1 : Persiapan bumbu dan bahan untuk memasak
*) Gambar 2 : Salah satu chef kenamaan dari PLS sedang memasak makanan.

*) Gambar 3 : teman-teman yang lain bantu2 masak juga loh.... Makin lapar aja nih!

*) Gambar 4 : Hasil masakan kami, semur daging yang mantap dan nyaman banar dah.... :)
*) Gambar 5 : Semua kawan2 makan nih... lapar apa doyan???
*) Gambar 6 : Selamat makan kawan2... Tetap semangat dan solid ea....

Written by : CheonNa (PLS'12)






Selasa, 08 Oktober 2013

Kegiatan Proker Mading Edisi 1 KOMINFO HIMA PLS Tahun 2013/2014

Kami dari KOMINFO Hima PLS memberikan dokumentasi mengenai pembuatan mading HIMA PLS edisi 1 tahun 2013/2014 nih... Selama seharian nih, tim KOMINFO yang diketuai Yana Leony dan beranggotakan Lilis Suriyani dan Apriani Octavia sibuk membuat mading ini dan akhirnya selesai juga pada sore harinya. Beberapa teman2 PLS ikut membantu juga loh, jadinya kami makin semangat buat madingnya.

Demikian dokumentasi kami saat membuat madiung edisi 1 kami. Mading bisa dilihat di koridor simpang 4 kampus bangeris belakang perpustakan. Terimakasih kawan2, semoga perjuangan kami mendapat hasil yang terbaik bagi semua. Amin.....


Senin, 07 Oktober 2013

KOMIK O. S. E

Kami dari KOMINFO HIMA PLS menyajikan karya terbaru yakni komik berjudul O. S. E.
Komik yang tentu saja mengangkat seputar PLS dan disuguhkan dengan gaya yang simpel, kocak dan menarik. Rilis pada minggu pertama bulan November 2013, anda bisa membaca lewat blog ini. Silahkan baca prolog komik ini dan nantikan perilisannya. Penasaran????
  


Prolog


 Silahkan membaca ya kawan.... Thank you!

Selasa, 01 Oktober 2013

Dokumentasi MUSMA HIMA PLS Ke-IV Tahun 2013

Hi Guys..... tak terasa sudah memasuki masa berakhirnya periode pengurus 2012/2013. Saatnya hasil evaluasi pengurus dan ganti jabatan nih... hehehe. Sedikit nih dokumentasi dari kami nih biar kalian pada tahu kegiatan2 MUSMA Hima PLS Ke IV Tahun 2013.


*) Foto Angkatan 2012

Dalam berjalannya MUSMA ini guys.... suasana nampak serius saat berjalannya acara ini guys. Presidium menjalankan sidang MUSMA dengan baik, juga ucapan terimakasih dari Ketua HIMA 2012/2013 kepada semua peserta MUSMA.


*)Kegiatan MUSMA sedang berjalan

Setelah MUSMA selesai guys, kami semua berfoto-foto bersama loh. Seluruh pengurus HIMA PLS beserta Ketua HIMA PLS yang baru nih ikut foto bareng loh....



Demikian dokumentasi MUSMA HIMA PLS Ke-IV Tahun 2013. Semoga dengan periode yang baru, diharapkan PLS lebih maju dan sejajar dengan prodi lain. Loyalitas Menuju Perubahan! Salam PLS!

written by : Cheon_Na (2012)

Senin, 30 September 2013

Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah

Alasan terselenggaranya PLS dari segi kesejahteraan, tidak bisa lepas dari lima aspek yaitu:

1.  Aspek Pelestarian Budaya

Pendidikan yang pertama dan utama adalah pendidikan yang terjadi dan berlangsung di lingkungan keluarga dimana (melalui berbagai perintah, tindakan dan perkataan) ayah dan ibunya bertindak sebagai pendidik. Dengan demikian pendidikan luar sekolah pada permulaan kehadirannya sangat dipengaruhi oleh pendidikan atau kegiatan yang berlangsung di dalam keluarga. Di dalam keluarga terjadi interaksi antara orang tua dengan anak, atau antar anak dengan anak. Pola-pola transmisi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai dan kebiasaan melalui asuhan, suruhan, larangan dan pembimbingan. 
Pada dasarnya semua bentuk kegiatan yang berlangsung di lingkungan keluarga dilakukan untuk melestarikan dan mewariskan kebudayaan seacar turun temurun. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan praktis di masyarakat dan untuk meneruskan warisan budaya yang meliputi kemampuan, cara kerja dan tekhnologi yang dimiliki oleh masyarakat dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Jadi dalam keluarga pun sebenarnya telah terjadi proses-proses pendidikan, walaupun system yang berlaku berbeda dengan system pendidikan sekolah. Kegiatan belajar-membelajarkannya yang asli inilah yang termasuk ke dalam kategori pendidikan tradisional yang kemudian menjadi pendidikan luar sekolah.
2. Aspek Teoritis

Salah satu dasar pijakan teoritis keberadaan PLS adalah teori yang diketengahkan Philip H. Cooms (1973:10) tidak satupun lembaga pendidikan: formal, informal maupun nonformal yang mampu secara sendiri-sendiri memenuhi semua kebutuhan belajar minimum yang esensial. Atas dasar teori di atas dapat dikemukakan bahwa, keberadaan pendidikan tidak hanya penting bagi segelintir masyarakat tapi mutlak diperlukan keberadaannya bagi masyarakat  lemah (yang tidak mampu memasukkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan sekolah) dalam upaya pemerataan kesempatan belajar, meningkatkan kualitas hasil belajar dan mencapai tujuan pembelajaran yaitu mencerdaskan kehidupan bengsa.
Uraian di atas cukup untuk dijadikan gambaran bahwa PLS merupakan lembaga pendidikan yang berorientasi kepada bagaimana menempatkan kedudukan, harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang memiliki kemauan, harapan, cita-cita dan akal pikiran.

3.  Dasar Pijakan

Ada tiga dasar pijakan bagi PLS sehingga memperoleh legistimilasi dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yaitu: UUD 1945, Undang-undang RI Nomor 2 tahun 1989 dan peraturan pemerintah RI No. 73 tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah. Melalui ketiga dasar di atas dapat dikemukakan bahwa, PLS adalah kumpulan individu yang menghimpun dari dalam kelompok dan memiliki ikatan satu sama lain untuk mengikuti program pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah dalam rangka mencapai tujuan belajar. Adapun bentuk-bentuk satuan PLS, sebagaimana diundangkan di dalam UUSPN tahun 1989 pasal 9:3 meliputi: pendidikan keluarga, kelompok belajat, kursus dan satuan pendidikan sejenis. Satuan PLS sejenis dapat dibentuk kelompok bermain, penitipan anak, padepokan persilatan dan pondok pesantren tradisional.

4.  Aspek Kebutuhan Terhadap Pendidikan

Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan tidak hanya pada masyarakat daerah pedesaan juga semakin meluas. Kesadaran ini timbul terutama karena perkembangan ekonomi, kemajuan iptek dan perkembangan politik. Kesadaran juga tumbuh pada seseorang yang merasa tertekan akibat kebodohan, keterbelakangan atau kekalahan dari kompetensi pergaulan dunia yang menghendaki suatu keterampilan dan keahlian tertentu. Atas dasar kesadaran dan kebutuhan inilah sehingga terwujudlah bentuk-bentuk kegiatan kependidikan baik yang bersifat persekolahan ataupun di luar persekolahan.  
5. Keterbatasan Lembaga Pendidikan Sekolah (Formal)

 Lembaga pendidikan sekolah yang jumlahnya semakin banyak bersifat formal atau resmi yang dibatasi oleh ruang dan waktu serta kurikulum yang baku dan kaku serta berbagai keterbatasan lainnya. Sehingga tidak semua lembaga pendidikan sekolah yang ada di daerah terpencilpun yang mampu memenuhi semua harapan masyarakat setempat, apalagi memenuhi semua harapan masyarakat daerah lain. Akibat dari kekurangan atau keterbatasan itulah yang memungkinkan suatu kegiatan kependidikan yang bersifat informal atau nonformal diselenggarakan, sehingga melalui kedua  bentuk pendidikan itu kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
 
sumber :  http://www.hidayatjayagiri.net/2012/10/penyelenggaraan-pendidikan-luar-sekolah.html

Selasa, 24 September 2013

Wadah Kegiatan Pendidikan Luar Sekolah

Nah kawan2... mau tau gak PLS itu wadahnya mana saja sich??? Apa aja ya???
Penasaran??? Baca nih artikelnya ya....

Wadah Kegiatan Pendidikan Luar Sekolah
1) Kursus 
    Suatu lembaga kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu dan sistem pengajaran dapat berubah ceramah, diskusi, latihan, praktek dan pada akhir kursus ada evaluasi untuk menentukan keberhasilan dalam bentuk STTB.
2) Kelompok Belajar
    Lembaga kegiatan belajar yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu tergantung pada kebutuhan warga belajar.
3) Pusat Pemagangan
    Suatu lembaga kegiatan belajar mengajar yang merupakan pusat kegiatan kerja atau bengkel sehingga peserta didik dapat belajar dan bekerja. Dalam hal ini ada 2 macam :
    a) Apprenti Peship
        Peserta didik belum memiliki bekal keterampilan tertentu sehingga ia belajar sesuatu keterampilan dan kemudian memanfaatkan keterampilan tersebut untuk bermata pencaharian.
    b) Internaship
        Peserta didik telah memiliki keterampilan tertentu sehingga mereka sebenarnya bekerja-belajar da oleh karena itu mereka mengetahui bagaimana bermata pencaharaian.
4) Pusat Kegiatan Belajar
    PKB terdapat didalam masyarakat luas dan pada lembaga-lembaga demikian para peserta dapat memperoleh proses belajar-mengajar sesuai yang mereka inginkan.
5) Keluarga
    Lembaga pertama dan utama yang dialami oleh seseorang dimana proses belajar yang terjadi tidak berstruktur dan pelaksanaannya tidak terikat waktu.
6) Belajar Sendiri
    Setiap individu dapat belajar sendiri dimanapun dan kapanpun melalui buku-buku bacaan ilmiah, modul, buku paket belajar dan sebagainya.
7) Kegiatan-kegiatan yang lain
    Seringkali terdapat wadah lain yang kegiatannya dapat menunjang kegiatan Pendidikan Luar Sekolah meliputi penyuluhan, seminar, dakwah, lokakarya, diskusi panel dan sebagainya.

Gimana... ga bingung2 lagi kan sekarang kegiatan PLS ada dimana aja??? Jadi makin paham bukan???
So, this good choice 4 U..... and you know about it. Thank you all and say "HIDUP PLS!!!"

Rabu, 11 September 2013

Ciri-Ciri Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan Luar Sekolah mempunyai ciri-ciri:
  1. Beberapa bentuk pendidikan luar sekolah yang berbeda ditandai untuk mencapai bermacam-macam tujuan.
  2. Keterbatasan adalah suatu perlombaan antara beberapa PLS yang dipandang sebagai pendidikan formal dari PLS sebagai pelengkap bentuk-bentuk pendidikan formal.
  3. Tanggung jawab penyelenggaraan lembaga Pendidikan Luar Sekolah dibagi oleh pengawas umum/masyarakat, pengawasan pribadi atau kombinasi keduanya.
  4. Beberapa lembaga Pendidikan Luar Sekolah didisiplinkan secara ketat terhadap waktu pengajaran, teknologi modern, kelengkapan dan buku-buku bacaan.
  5. Metode pengajaran juga bermacam-macam dari tatap muka dan kelompok-kelompok belajar sampai penggunaan audio televisi, unit latihan keliling, demonstrasi, kursus-kursus korespondensi, alat-alatbantu visual.
  6. Penekanan pada penyebaran program teori dan praktek secara relatif daripada Pendidikan Luar Sekolah.
  7. Tidak seperti pendidikan formal, tingkat sistem Pendidikan Luar Sekolah terbatas yang diberikan kredensial.
  8. Guru-guru mungkin dilatih secara khusus untuk tugas tertentu atau hanya mempunyai kualifikasi professional dimana tidak termasuk identitas guru.
  9. Pencatatan tentang pemasukan murid, guru dan kredensial pimpinan, kesuksessan latihan, membawa akibat peningkatan produksi ekonomi, peningkatan kesejahteraan dan pendapatan negara.
  10. Pemantapan bentuk pendidikan luar sekolah mempunyai dampak pada produksi ekonomi dan perubahan sosial dalam waktu singkat daripada kasus pendidikan formal sekolah.
  11. Sebagian besar program pendidikan luar sekolah dilaksanakan oleh remaja dan orang-orang dewasa secara terbatas pada kehidupan dan pekerjaan.
  12. Karena secara digunakan, Pendidikan Luar Sekolah membuat lengkapnya pembangunan nasional. Perannya mencakup pengetahuan, keterampilan, dan pengaruh pada nilai-nilai program.

Asal usul Pendidikan Luar Sekolah

Berikut saya tampilan asal usul Pendidikan Luar Sekolah alias PLS. Check it out!

1. Pengaruh Pendidikan Informal
    Pada waktu permulaan kehadirannya, PLS itu dipengaruhi oleh pendidikan informal, yaitu kegiatan yang terutama berlangsung dalam keluarga. Didalam keluarga inilaj terjadi interaksi antar orang tua, orang tua dengan anak, serta anak dengan anak. Pola-pola transimisi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai dan kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya pada umumnya terjadi melalui asuhan, suruhan, larangan, dan bimbingan. Pada dasarnya kegiatan tersebut menjadi akar tumbuhnya perbuatan mendidik yang dikenal dewasa ini.

2. Pengaruh Tradisi Masyarakat 
    Dalam masyarakat terdapat tradisi dan adat istiadat yang mendorong penduduk untuk belajar, berusaha dan bekerjasama atas dasar nilai-nilai budaya dan moral yang dianut oleh masyarakat itu.

3. Pengaruh Agama
    Kehadiran agama dalam kehidupan masyarakat lebih melandasi lagi perkembangan PLS. Belajar membaca kitab suci, kaidah-kaidah agama, tata cara sembahyang, yang pada umumnya dilakukan di tempat-tempat peribadatan, merupakan kegiatan belajar mengajar yang mendasari situasi PLS. Dalam perkembangan selanjutnya, agama memberikan motivasi kepada masyarakat bahwa belajar itu merupakan kewajiban setiap pemeluk agama, dan kegiatan belajar dilakukan didalam dan terhadap lingkungan kehidupannya.
        
Demikian asal usul PLS yang telah saya paparkan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentang PLS. HIDUP PLS!

Selasa, 10 September 2013

HIMA PLS Cup 2013

Acara HIMA PLS Cup yang dilaksanakan tanggal 2-4Mei 2013 dalam rangka menperingati Hari Pendidikan Nasional berlangsung seru. Perwakilan dari masing-masing SMA menunjukkan kebolehannya. Akhirnya dimenangkan oleh SMA 4 Samarinda dan piala serta uang pembinaan diserahkan oleh salah satu dosen PLS, Drs. Makmun S.Ag, M.Ag.

Walau sedikit telat yah.... tapi semoga senang melihatnya. Kalo mau lihat lebih banyak, kunjungi http://www.facebook.com/pages/HIMA-PLS-Universitas-Mulawarman/
Salam PLS! Loyalitas Menuju Perubahan.....



Wawasan Pendidikan Luar Sekolah

Banyak orang bertanya-tanya, apa sih itu PLS??? Kuliah jurusan apa itu dek?? Lulus dari situ kerja dimana? Seringkali orang-orang belum memahami apa artinya PLS, padahal potensi PLS sangat besar dan jangkauannya sangat luas. Sebelum menduga-duga ga jelas dan bingung2 gitu, mending baca dulu neh artikel berikut ini :

Wawasan Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan Nasional memiliki 2 subsistem pendidikan, yaitu pendidikan sekolah (in-school education) dan pendidikan luar sekolah (out-of school education). Menurut sifatnya, subsistem pertama disebut pendidikan disebut pendidikan formal sedangkan pendidikan luar sekolah mencakup pendidikan nonformal dan informal.

Pendidikan dalam arti umum sebagai komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang disusun untuk menumbuhkan kegiatan belajar. Pendidikan luar sekolah dan pendidikan sekolah dapat dibedakan dengan menggunakan ciri-ciri tentang ada atau tidaknya kesenjangan dari setiap pihak yang berkomunikasi, yaitu antara pendidik dengan peserta didik. Pendidikan luar sekolah meliputi komunikasi terorganisasi yang disengaja oleh kedua pihak atau karena kesenjangan dari salah satu pihak.

Didalam UUD RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bagian Kelima Pendidikan Nonformal Pasal 26 diesebutkan:
  1. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
  2. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional.
  3. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendididkan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
  4. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim serta satuan pendidikan yang sejenis.
  5. Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
  6. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
  7. Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan nonformal sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4, ayat 5, dan ayat 6 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Sedangkan Bagian Keenam Pendidikan Informal Pasal 27 disebutkan:
  1. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
  2. Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai standar nasional pendidikan.
  3. Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Nah, sekarang lebih paham kan orientasi PLS itu kemana??? Jangan ragu lagi dech, kalo kita niat apapun itu pasti ada hasilnya. Banyak peluang yang ditawarkan PLS, so tunggu apa lagi??? HIDUP PLS!!!

Kawan2 PLS angkatan 2012

Kawan2 PLS angkatan 2012
Salam dari mahasiswa PLS 2012

PLS Angkatan 2012 Kece Banget...

PLS Angkatan 2012 Kece Banget...
Silahkan nilai sendiri dah :)

Kunjungan HIMA PLS ke BEM FKIP Unmul

Kunjungan HIMA PLS ke BEM FKIP Unmul
Kunjungan yang mempererat tali silahturahmi antara BEM FKIP Unmul dengan HIMA PLS Unmul

Pertemuan HIMA PLS dengan HMPKN

Pertemuan HIMA PLS dengan HMPKN
Pertemuan singkat untuk mempererat tali silahturahmi dengan hima lainnya.

Kunjungan Perwakilan Angkatan 2010 ke Universitas Negeri Malang

Kunjungan Perwakilan Angkatan 2010 ke Universitas Negeri Malang
Kunjungan dalam rangka Seminar KKNI PLS oleh Universitas Negeri Malang